االرحيم

AR RAHIM

(Yang Maha Penyayang)

Dia yang selalu penuh dengan kebaikan

Ar-Rahmaan dan Ar-Raheem (Ar- Rahim) adalah dua nama Allah yang menunjukkan sifat Allah yang maha pengasih. Meskipun terlihat saling berhubungan tapi artinya berbeda. Ar-Rahmaan merujuk kepada Rahmat Allah yang maha luas, dan Ar-Rahim merujuk khusus kepada Rahmat Allah yang dilimpahkan kepada Makhluk Ciptaan-Nya.

 

Penjelasan dalam Qur’an & Hadist

Akar kata r-h-m dalam bahasa Arab klasik memiliki makna sebagai : yang bersifat lembut, berlemah lembut, berbaik hati mencintai menyayangi, mengasihi menunjukkan keramahan dan kebaikan memiliki semua sifat yang dibutuhkan untuk menjadi yang Maha Pengasih.

Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (39:53)

Nabi Muhammad SAW bersabda kepada kami, “Apakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam api?” Kami menjawab, “Tidak, selama dia biasa mencegahnya, dia tidak akan melakukannya.” Nabi Muhammad SAW bersabda “Allah SWT lebih penyayang kepada hamba-Nya dibandingkan rasa sayang ibu itu kepada anaknya.”

Sumber: Hadist Sahih Bukhari nomor 5653, Tingkat hadist: Sahih (Asli) berdasarkan Al-Bukhari Dari Ibnu Abbas (semoga Allah SWT merahmatinya), dari Rasulullah (SAW).

“Sesungguhnya Allah telah menuliskan setiap perbuatan baik dan perbuatan buruk, dan lalu menjelaskannya: “Barangsiapa yang berniat untuk melakukan sebuah kebaikan, tapi dia tidak melakukannya, maka Allah menuliskan baginya satu pahala kebaikan. Dan jika dia berniat melakukan kebaikan dan kemudian melakukan niatnya itu, maka Allah menuliskan baginya pahala mulai dari sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus pahala kebaikan, bahkan sampai berlipat-lipat ganda pahala yang dia dapatkan. Dan jika dia berniat melakukan sebuah perbuatan buruk, tapi tidak jadi melakukannya, maka Allah akan menuliskan baginya satu pahala kebaikan. Dan jika dia berniat melakukan sebuah perbuatan buruk [contohnya berbuat jahat] dan lalu melakukan kejahatan tersebut, maka Allah akan mencatatnya hanya sebagai satu dosa.” [Hadist Bukhari & Muslim]

Katakanlah, “Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.” (67:29)

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share This