الكريم

AL-KARIM ARTINYA

(Yang Maha Mulia)

Yang Murah Hati, Sang Pemurah, Dia yang pantas atas segala kekuatan terbesar dan status yang mulia.

Allah adalah Al-Karim yang paling murah hati, dermawan dan terhormat. Dialah yang kebaikannya tidak terbatas dan terus menerus memberikan karunia berharga kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia memberi dengan penuh kemurahan dalam jumlah berkali lipat bahkan untuk perbuatan yang paling kecil.

 

Makna Al Kariim Dari Al Qur’an & Hadits

Akar kata k-r-m dalam bahasa Arab Klasik diartikan sebagai: yang mulia, besar, pikiran luas. Murah hati, suka memberi, dermawan yang sangat dihargai, dihormati, dihargai, dinilai luarbiasa, berharga, bernilai, langka. Produktif, menghasilkan.

Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.” (Surat An-Naml Ayah 40)

Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Mahamulia, (Surat Al-Infitar Ayah 6)

Allah SWT telah menuliskan setiap perbuatan baik dan perbuatan buruk. Kemudian Dia menjelaskannya [dengan berfirman] Barangsiapa yang berniat untuk melakukan sebuah kebaikan, tapi dia tidak melakukannya, maka Allah menuliskan baginya satu pahala kebaikan penuh. Dan jika dia berniat melakukan kebaikan dan kemudian melakukan niatnya itu, maka Allah menuliskan baginya pahala mulai dari sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus pahala kebaikan, bahkan sampai berlipat-lipat ganda pahala yang dia dapatkan. Dan jika dia berniat melakukan sebuah perbuatan buruk, tapi tidak jadi melakukannya, maka Allah akan menuliskan baginya satu pahala kebaikan, tetapi jika dia berniat melakukan sebuah perbuatan buruk dan lalu melakukan kejahatan tersebut, maka Allah akan mencatatnya hanya sebagai satu dosa. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. (Hadist Qudsi #16)

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share This