Surat Asy-Syu’ara Terjemahan Indonesia
Surah Asy-Syu’ara atau Surah Asy-Syu’ara’ adalah surah ke-26 dari Al-Qur’an. Surah ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surah-surah Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu’ara (kata jamak dari Asy Sya’ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuara yang terdapat pada ayat 224. Banyak nilai-nilai yang berharga dari bebagai kisah-kisah para Nabi yang umat mereka dipunahkan serta sebagian riwayat tiga hamba Allah yang dimuliakan Musa, Harun dan Ibrahim.
Surah Asy Syu’ara

Bismillah Hir Rahman Nir Raheem
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
طسٓمٓ
Taa-Seeen-Meeem
1. Ta, Seen, Meem.
تِلْكَ ءَايَـٰتُ ٱلْكِتَـٰبِ ٱلْمُبِينِ
Tilka Aayaatul Kitaabil Mubeen
2. Inilah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang jelas.
لَعَلَّكَ بَـٰخِعٌۭ نَّفْسَكَ أَلَّا يَكُونُوا۟ مُؤْمِنِينَ
La’allaka baakhi’un nafsaka allaa yakoonoo mu’mineen
3. Boleh jadi engkau (Muhammad) akan membinasakan dirimu (dengan kesedihan), karena mereka (penduduk Mekah) tidak beriman.
إِن نَّشَأْ نُنَزِّلْ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ ءَايَةًۭ فَظَلَّتْ أَعْنَـٰقُهُمْ لَهَا خَـٰضِعِينَ
In nashaa nunazzil ‘alaihim minas samaaa’i Aayatan fazallat a’naaquhum lahaa khaadi’een
4. Jika Kami menghendaki, niscaya Kami turunkan kepada mereka mukjizat dari langit, yang akan membuat tengkuk mereka tunduk dengan rendah hati kepadanya.
وَمَا يَأْتِيهِم مِّن ذِكْرٍۢ مِّنَ ٱلرَّحْمَـٰنِ مُحْدَثٍ إِلَّا كَانُوا۟ عَنْهُ مُعْرِضِينَ
Wa maa yaateehim min zikrim minar Rahmaani muhdasin illaa kaanoo ‘anhu mu’rideen
5. Dan setiap kali disampaikan kepada mereka suatu peringatan baru (ayat Al-Qur’an yang diturunkan) dari Tuhan Yang Maha Pengasih, mereka selalu berpaling darinya.
فَقَدْ كَذَّبُوا۟ فَسَيَأْتِيهِمْ أَنۢبَـٰٓؤُا۟ مَا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ
Faqad kazzaboo fasa yaateehim ambaaa’u maa kaanoo bihee yastahzi’oon
6. Sungguh, mereka telah mendustakan (Al-Qur’an), maka kelak akan datang kepada mereka (kebenaran) berita-berita mengenai apa (azab) yang dulu mereka perolok-olokkan.
أَوَلَمْ يَرَوْا۟ إِلَى ٱلْأَرْضِ كَمْ أَنۢبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوْجٍۢ كَرِيمٍ
Awa lam yaraw ilal ardi kam ambatnaa feehaa min kulli zawjin kareem
7. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, betapa banyak Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam (tumbuh-tumbuhan) yang baik?
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ
Inn fee zaalika la Aayah; wa maa kaana aksaruhum mu’mineen
8. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
Wa inna Rabbaka la Huwal ‘Azeezur Raheem (section 1)
9. Dan sungguh, Tuhanmu Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
وَإِذْ نَادَىٰ رَبُّكَ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱئْتِ ٱلْقَوْمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ
Wa iz naadaa Rabbuka Moosaaa ani’-til qawmaz zaalimeen
10. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya), “Datangilah kaum yang zhalim itu,
قَوْمَ فِرْعَوْنَ ۚ أَلَا يَتَّقُونَ
Qawma Fir’awn; alaa yattaqoon
11. (yaitu) kaum Fir‘aun. Mengapa mereka tidak bertakwa?”
قَالَ رَبِّ إِنِّىٓ أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ
Qaala Rabbi inneee akhaafu ai yukazziboon
12. Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh, aku takut mereka akan mendustakan aku,
وَيَضِيقُ صَدْرِى وَلَا يَنطَلِقُ لِسَانِى فَأَرْسِلْ إِلَىٰ هَـٰرُونَ
Wa yadeequ sadree wa laa yantaliqu lisaanee fa arsil ilaa Haaroon
13. sehingga dadaku terasa sempit dan lidahku tidak lancar, maka utuslah Harun (bersamaku).
وَلَهُمْ عَلَىَّ ذَنۢبٌۭ فَأَخَافُ أَن يَقْتُلُونِ
Wa lahum ‘alaiya zambun fa akhaafu ai yaqtuloon
14. Sebab aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku.”
قَالَ كَلَّا ۖ فَٱذْهَبَا بِـَٔايَـٰتِنَآ ۖ إِنَّا مَعَكُم مُّسْتَمِعُونَ
Qaala kallaa fazhabaa bi Aayaatinaaa innaa ma’akum mustami’oon
15. (Allah) berfirman, “Jangan takut (mereka tidak akan dapat membunuhmu)! Maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat-mukjizat); sungguh, Kami bersamamu mendengarkan (apa yang mereka katakan),
فَأْتِيَا فِرْعَوْنَ فَقُولَآ إِنَّا رَسُولُ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
Faatiyaa Fir’awna faqoolaaa innaa Rasoolu Rabbil ‘aalameen
16. maka datanglah kamu berdua kepada Fir‘aun dan katakan, “Sesungguhnya kami adalah rasul-rasul Tuhan seluruh alam,
أَنْ أَرْسِلْ مَعَنَا بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ
An arsil ma’anaa Baneee Israaa’eel
17. lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama kami.”
قَالَ أَلَمْ نُرَبِّكَ فِينَا وَلِيدًۭا وَلَبِثْتَ فِينَا مِنْ عُمُرِكَ سِنِينَ
Qaala alam nurabbika feenaa waleedanw wa labista feenaa min ‘umurika sineen
18. Dia (Fir‘aun) menjawab, “Bukankah kami telah mengasuhmu dalam lingkungan (keluarga) kami, waktu engkau masih kanak-kanak dan engkau tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.
وَفَعَلْتَ فَعْلَتَكَ ٱلَّتِى فَعَلْتَ وَأَنتَ مِنَ ٱلْكَـٰفِرِينَ
Wa fa’alta fa’latakal latee fa’alta wa anta minal kaafireen
19. Dan engkau (Musa) telah melakukan (kesalahan dari) perbuatan yang telah engkau lakukan dan engkau termasuk orang yang tidak tahu berterima kasih.”
قَالَ فَعَلْتُهَآ إِذًۭا وَأَنَا۠ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ
Qaala fa’altuhaaa izanw wa ana minad daaaleen
20. Dia (Musa) berkata, “Aku telah melakukannya, dan ketika itu aku termasuk orang yang khilaf.
فَفَرَرْتُ مِنكُمْ لَمَّا خِفْتُكُمْ فَوَهَبَ لِى رَبِّى حُكْمًۭا وَجَعَلَنِى مِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ
Fafarartu minkum lam maa khiftukum fawahaba lee Rabbee hukmanw wa ja’alanee minal mursaleen
21. Lalu aku lari darimu karena aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku menganugerahkan ilmu kepadaku serta Dia menjadikan aku salah seorang di antara rasul-rasul.
وَتِلْكَ نِعْمَةٌۭ تَمُنُّهَا عَلَىَّ أَنْ عَبَّدتَّ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ
Wa tilka ni’matun tamun nuhaa ‘alaiya an ‘abbatta Baneee Israaa’eel
22. Dan itulah kebaikan yang telah engkau berikan kepadaku, (sementara) itu engkau telah memperbudak Bani Israil.”
قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
Qaala Fir’awnu wa maa Rabbul ‘aalameen
23. Fir‘aun bertanya, “Siapa Tuhan seluruh alam itu?”
قَالَ رَبُّ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَآ ۖ إِن كُنتُم مُّوقِنِينَ
Qaala Rabbus samaawaati wal ardi wa maa bainahumaa in kuntum mooqineen
24. Dia (Musa) menjawab, “Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya (itulah Tuhanmu), jika kamu mempercayai-Nya.”
قَالَ لِمَنْ حَوْلَهُۥٓ أَلَا تَسْتَمِعُونَ
Qaala liman hawlahooo alaa tastami’oonm
25. Dia (Fir‘aun) berkata kepada orang-orang di sekelilingnya, “Apakah kamu tidak mendengar (apa yang dikatakannya)?”
قَالَ رَبُّكُمْ وَرَبُّ ءَابَآئِكُمُ ٱلْأَوَّلِينَ
Qaala Rabbukum wa Rabbu aabaaa’ikumul awwaleen
26. Dia (Musa) berkata, “(Dia) Tuhanmu dan juga Tuhan nenek moyangmu terdahulu.”
قَالَ إِنَّ رَسُولَكُمُ ٱلَّذِىٓ أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ لَمَجْنُونٌۭ
Qaala inna Rasoolakumul lazee ursila ilaikum lamajnoon
27. Dia (Fir‘aun) berkata, “Sungguh, Rasulmu yang diutus kepada kamu benar-benar orang gila.”
قَالَ رَبُّ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَمَا بَيْنَهُمَآ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْقِلُونَ
Qaala Rabbul mashriqi wal maghribi wa maa baina humaa in kuntum ta’qiloon
28. Dia (Musa) berkata, “(Dialah) Tuhan (yang menguasai) timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya; jika kamu mengerti.”
قَالَ لَئِنِ ٱتَّخَذْتَ إِلَـٰهًا غَيْرِى لَأَجْعَلَنَّكَ مِنَ ٱلْمَسْجُونِينَ
Qaala la’init takhazta ilaahan ghairee la aj’alannaka minal masjooneen
29. Dia (Fir‘aun) berkata, “Sungguh, jika engkau menyembah Tuhan selain aku, pasti aku masukkan engkau ke dalam penjara.”
قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَىْءٍۢ مُّبِينٍۢ
Qaala awalaw ji’tuka bishai’im mubeenm
30. Dia (Musa) berkata, “Apakah (engkau akan melakukan itu) sekalipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (bukti) yang nyata?”
قَالَ فَأْتِ بِهِۦٓ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ
Qaala faati biheee in kunta minas saadiqeen
31. Dia (Fir‘aun) berkata, “Tunjukkan sesuatu (bukti yang nyata) itu, jika engkau termasuk orang yang benar!”
فَأَلْقَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِىَ ثُعْبَانٌۭ مُّبِينٌۭ
Fa alqaa ‘asaahu fa izaaa hiya su’baanum mubeen
32. Maka dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar yang sebenarnya.
وَنَزَعَ يَدَهُۥ فَإِذَا هِىَ بَيْضَآءُ لِلنَّـٰظِرِينَ
Wa naza’a yadahoo faizaa hiya baidaaa’u linnaa zireen (section 2)
33. Dan dia mengeluarkan tangannya (dari dalam bajunya), tiba-tiba tangan itu menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihatnya.
قَالَ لِلْمَلَإِ حَوْلَهُۥٓ إِنَّ هَـٰذَا لَسَـٰحِرٌ عَلِيمٌۭ
Qaala lilmala-i hawlahooo inna haazaa lasaahirun ‘aleem
34. Dia (Fir‘aun) berkata kepada para pemuka di sekelilingnya, “Sesungguhnya dia (Musa) ini pasti seorang pesihir yang pandai,
يُرِيدُ أَن يُخْرِجَكُم مِّنْ أَرْضِكُم بِسِحْرِهِۦ فَمَاذَا تَأْمُرُونَ
Yureedu ai yukhrijakum min ardikum bisihrihee famaazaa taamuroon
35. dia hendak mengusir kamu dari negerimu dengan sihirnya; karena itu apakah yang kamu sarankan?”
قَالُوٓا۟ أَرْجِهْ وَأَخَاهُ وَٱبْعَثْ فِى ٱلْمَدَآئِنِ حَـٰشِرِينَ
Qaalooo arjih wa akhaahu wab’as filmadaaa’ini haashireen
36. Mereka menjawab, “Tahanlah (untuk sementara) dia dan saudaranya, dan utuslah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (pesihir),
يَأْتُوكَ بِكُلِّ سَحَّارٍ عَلِيمٍۢ
Yaatooka bikulli sah haarin ‘aleem
37. niscaya mereka akan mendatangkan semua pesihir yang pandai kepadamu.”
فَجُمِعَ ٱلسَّحَرَةُ لِمِيقَـٰتِ يَوْمٍۢ مَّعْلُومٍۢ
Fa jumi’as saharatu limeeqaati Yawmim ma’loom
38. Lalu dikumpulkanlah para pesihir pada waktu (yang ditetapkan) pada hari yang telah ditentukan,
وَقِيلَ لِلنَّاسِ هَلْ أَنتُم مُّجْتَمِعُونَ
Wa qeela linnaasi hal antum mujtami’oon
39. dan diumumkan kepada orang banyak, “Berkumpullah kamu semua,
لَعَلَّنَا نَتَّبِعُ ٱلسَّحَرَةَ إِن كَانُوا۟ هُمُ ٱلْغَـٰلِبِينَ
La’allanaa nattabi’us saharata in kaanoo humul ghaalibeen
40. agar kita mengikuti para pesihir itu, jika mereka yang menang.”
فَلَمَّا جَآءَ ٱلسَّحَرَةُ قَالُوا۟ لِفِرْعَوْنَ أَئِنَّ لَنَا لَأَجْرًا إِن كُنَّا نَحْنُ ٱلْغَـٰلِبِينَ
Falammaa jaaa’as saharatu qaaloo li Fir’awna a’inna lanaa la ajjran in kunnaa nahnul ghaalibeen
41. Maka ketika para pesihir datang, mereka berkata kepada Fir‘aun, “Apakah kami benar-benar akan mendapat imbalan yang besar jika kami yang menang?”
قَالَ نَعَمْ وَإِنَّكُمْ إِذًۭا لَّمِنَ ٱلْمُقَرَّبِينَ
Qaala na’am wa innakum izal laminal muqarrabeen
42. Dia (Fir‘aun) menjawab, “Ya, dan bahkan kamu pasti akan mendapat kedudukan yang dekat (kepadaku).”
قَالَ لَهُم مُّوسَىٰٓ أَلْقُوا۟ مَآ أَنتُم مُّلْقُونَ
Qaala lahum Moosaaa alqoo maaa antum mulqoon
43. Dia (Musa) berkata kepada mereka, “Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan.”
فَأَلْقَوْا۟ حِبَالَهُمْ وَعِصِيَّهُمْ وَقَالُوا۟ بِعِزَّةِ فِرْعَوْنَ إِنَّا لَنَحْنُ ٱلْغَـٰلِبُونَ
Fa alqaw hibaalahum wa ‘isiyyahum wa qaaloo bi’izzati Fir’awna innaa lanahnul ghaaliboon
44. Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka seraya berkata, “Demi kekuasaan Fir‘aun, pasti kamilah yang akan menang.”
فَأَلْقَىٰ مُوسَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِىَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ
Fa alqaa Moosaa ‘asaahu fa izaa hiya talqafu maa yaafikoonm
45. Kemudian Musa melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.
فَأُلْقِىَ ٱلسَّحَرَةُ سَـٰجِدِينَ
Fa ulqiyas saharatu saajideen
46. Maka menyungkurlah para pesihir itu, bersujud.
قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا بِرَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
Qaalooo aamannaa bi Rabbil ‘aalameen
47. Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan seluruh alam,
رَبِّ مُوسَىٰ وَهَـٰرُونَ
Rabbi Moosaa wa Haaroon
48. (yaitu) Tuhannya Musa dan Harun.”
قَالَ ءَامَنتُمْ لَهُۥ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ ۖ إِنَّهُۥ لَكَبِيرُكُمُ ٱلَّذِى عَلَّمَكُمُ ٱلسِّحْرَ فَلَسَوْفَ تَعْلَمُونَ ۚ لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَـٰفٍۢ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ
Qaala aamantum lahoo qabla an aazana lakum innahoo lakabeerukumul lazee ‘alla makumus sihra falasawfa ta’lamoon; la uqatti’anna aidiyakum wa arjulakum min khilaafinw wa la usallibanna kum ajma’een
49. Dia (Fir‘aun) berkata, “Mengapa kamu beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Nanti kamu pasti akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti akan kupotong tangan dan kakimu bersilang dan sungguh, akan kusalib kamu semuanya.”
قَالُوا۟ لَا ضَيْرَ ۖ إِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ
Qaaloo la daira innaaa ilaa Rabbinaa munqalliboon
50. Mereka berkata, “Tidak ada yang kami takutkan, karena kami akan kembali kepada Tuhan kami.
إِنَّا نَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطَـٰيَـٰنَآ أَن كُنَّآ أَوَّلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Innaa natma’u ai yaghfira lanaa Rabbunna khataa yaanaaa an kunnaaa awwalal mu’mineen (section 3)
51. Sesungguhnya kami sangat menginginkan sekiranya Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami menjadi orang yang pertama-tama beriman.”
۞ وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِىٓ إِنَّكُم مُّتَّبَعُونَ
Wa awhainaaa ilaa Moosaaa an asri bi’ibaadeee innakum muttaba’oon
52. Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa, “Pergilah pada malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), sebab pasti kamu akan dikejar.”
فَأَرْسَلَ فِرْعَوْنُ فِى ٱلْمَدَآئِنِ حَـٰشِرِينَ
Fa arsala Fir’awnu filmadaaa’ini haashireen
53. Kemudian Fir‘aun mengirimkan orang ke kota-kota (untuk mengumpulkan bala tentaranya).
إِنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ لَشِرْذِمَةٌۭ قَلِيلُونَ
Inna haaa’ulaaa’i lashir zimatun qaleeloon
54. (Fir‘aun berkata), “Sesungguhnya mereka (Bani Israil) hanya sekelompok kecil,
وَإِنَّهُمْ لَنَا لَغَآئِظُونَ
Wa innahum lanaa laghaaa’izoon
55. dan sesungguhnya mereka telah berbuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita,
وَإِنَّا لَجَمِيعٌ حَـٰذِرُونَ
Wa innaa lajamee’un haaziroon
56. dan sesungguhnya kita semua tanpa kecuali harus selalu waspada.”
فَأَخْرَجْنَـٰهُم مِّن جَنَّـٰتٍۢ وَعُيُونٍۢ
Fa akhrajnaahum min Jannaatinw wa ‘uyoon
57. Kemudian, Kami keluarkan mereka (Fir‘aun dan kaumnya) dari taman-taman dan mata air,
وَكُنُوزٍۢ وَمَقَامٍۢ كَرِيمٍۢ
Wa kunoozinw wa ma qaamin kareem
58. dan (dari) harta kekayaan dan kedudukan yang mulia,
كَذَٰلِكَ وَأَوْرَثْنَـٰهَا بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ
Kazaalika wa awrasnaahaa Baneee Israaa’eel
59. demikianlah, dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil.
فَأَتْبَعُوهُم مُّشْرِقِينَ
Fa atba’oohum mushriqeen
60. Lalu (Fir‘aun dan bala tentaranya) dapat menyusul mereka pada waktu matahari terbit.
فَلَمَّا تَرَٰٓءَا ٱلْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَـٰبُ مُوسَىٰٓ إِنَّا لَمُدْرَكُونَ
Falammaa taraaa’al jam’aani qaala as haabu Moosaaa innaa lamudrakoon
61. Maka ketika kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, “Kita benar-benar akan tersusul.”
قَالَ كَلَّآ ۖ إِنَّ مَعِىَ رَبِّى سَيَهْدِينِ
Qaala kallaaa inna ma’iya Rabbee sa yahdeen
62. Dia (Musa) menjawab, “Sekali-kali tidak akan (tersusul); sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
فَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱضْرِب بِّعَصَاكَ ٱلْبَحْرَ ۖ فَٱنفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍۢ كَٱلطَّوْدِ ٱلْعَظِيمِ
Fa awhainaaa ilaa Moosaaa anidrib bi’asaakal bahra fanfalaqa fakaana kullu firqin kattawdil ‘azeem
63. Lalu Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut itu dengan tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar.
وَأَزْلَفْنَا ثَمَّ ٱلْءَاخَرِينَ
Wa azlafnaa sammal aakhareen
64. Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain.
وَأَنجَيْنَا مُوسَىٰ وَمَن مَّعَهُۥٓ أَجْمَعِينَ
Wa anjainaa Moosaa wa mam ma’ahooo ajma’een
65. Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersamanya.
ثُمَّ أَغْرَقْنَا ٱلْءَاخَرِينَ
Summa aghraqnal aakhareen
66. Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain.
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ
Inna fee zaalika la Aayaah; wa maa kaana aksaru hu mu’mineen
67. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
Wa inna Rabbaka la Huwal ‘Azeezur Raheem (section 4)
68. Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ إِبْرَٰهِيمَ
Watlu ‘alaihim naba-a Ibraaheem
69. Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.
إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِۦ مَا تَعْبُدُونَ
Iz qaala li abeehi wa qawmihee maa ta’budoon
70. Ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Apakah yang kamu sembah?”
قَالُوا۟ نَعْبُدُ أَصْنَامًۭا فَنَظَلُّ لَهَا عَـٰكِفِينَ
Qaaloo na’budu asnaaman fanazallu lahaa ‘aakifeen
71. Mereka menjawab, “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya.”
قَالَ هَلْ يَسْمَعُونَكُمْ إِذْ تَدْعُونَ
Qaala hal yasma’oona kum iz tad’oon
72. Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah mereka mendengarmu ketika kamu berdoa (kepadanya)?
أَوْ يَنفَعُونَكُمْ أَوْ يَضُرُّونَ
Aw yanfa’oonakum aw yadurroon
73. Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat atau mencelakakan kamu?”
قَالُوا۟ بَلْ وَجَدْنَآ ءَابَآءَنَا كَذَٰلِكَ يَفْعَلُونَ
Qaaloo bal wajadnaaa aabaaa ‘anaa kazaalika yaf’aloon
74. Mereka menjawab, “Tidak, tetapi kami dapati nenek moyang kami berbuat begitu.”
قَالَ أَفَرَءَيْتُم مَّا كُنتُمْ تَعْبُدُونَ
Qaala afara ‘aitum maa kuntum ta’budoon
75. Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah kamu memperhatikan apa yang kamu sembah,
أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُمُ ٱلْأَقْدَمُونَ
Antum wa aabaaa’ukumul aqdamoon
76. kamu dan nenek moyang kamu yang terdahulu?
فَإِنَّهُمْ عَدُوٌّۭ لِّىٓ إِلَّا رَبَّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
Fa innahum ‘aduwwwul leee illaa Rabbal ‘aalameen
77. Sesungguhnya mereka (apa yang kamu sembah) itu musuhku, lain halnya Tuhan seluruh alam,
ٱلَّذِى خَلَقَنِى فَهُوَ يَهْدِينِ
Allazee khalaqanee fa Huwa yahdeen
78. (yaitu) Yang telah menciptakan aku, maka Dia yang memberi petunjuk kepadaku,
وَٱلَّذِى هُوَ يُطْعِمُنِى وَيَسْقِينِ
Wallazee Huwa yut’imunee wa yasqeen
79. dan Yang memberi makan dan minum kepadaku;
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
Wa izaa mardtu fahuwa yashfeen
80. dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku,
وَٱلَّذِى يُمِيتُنِى ثُمَّ يُحْيِينِ
Wallazee yumeetunee summa yuhyeen
81. dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
وَٱلَّذِىٓ أَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لِى خَطِيٓـَٔتِى يَوْمَ ٱلدِّينِ
Wallazeee atma’u ai yaghfira lee khateee’ atee Yawmad Deen
82. dan Yang sangat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari Kiamat.”
رَبِّ هَبْ لِى حُكْمًۭا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّـٰلِحِينَ
Rabbi hab lee hukmanw wa alhiqnee bis saaliheen
83. (Ibrahim berdoa), “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shalih,
وَٱجْعَل لِّى لِسَانَ صِدْقٍۢ فِى ٱلْءَاخِرِينَ
Waj’al lee lisaana sidqin fil aakhireen
84. dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian,
وَٱجْعَلْنِى مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ
Waj’alnee minw warasati Jannnatin Na’eem
85. dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan,
وَٱغْفِرْ لِأَبِىٓ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ
Waghfir li abeee innahoo kaana mind daalleen
86. dan ampunilah ayahku, sesungguhnya dia termasuk orang yang sesat,
وَلَا تُخْزِنِى يَوْمَ يُبْعَثُونَ
Wa laa tukhzinee Yawma yub’asoon
87. And do not disgrace me on the Day they are [all] resurrected –
يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌۭ وَلَا بَنُونَ
Yawma laa yanfa’u maalunw wa laa banoon
88. (yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna,
إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍۢ سَلِيمٍۢ
Illaa man atal laaha biqalbin saleem
89. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
وَأُزْلِفَتِ ٱلْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ
Wa uzlifatil Jannatu lilmuttaqeen
90. dan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa,
وَبُرِّزَتِ ٱلْجَحِيمُ لِلْغَاوِينَ
Wa burrizatil Jaheemu lilghaaween
91. dan neraka Jahim diperlihatkan dengan jelas kepada orang-orang yang sesat,”
وَقِيلَ لَهُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ تَعْبُدُونَ
Wa qeela lahum aina maa kuntum ta’budoon
92. dan dikatakan kepada mereka, “Di mana berhala-berhala yang dahulu kamu sembah,
مِن دُونِ ٱللَّهِ هَلْ يَنصُرُونَكُمْ أَوْ يَنتَصِرُونَ
Min doonil laahi hal yansuroonakum aw yantasiroon
93. selain Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?”
فَكُبْكِبُوا۟ فِيهَا هُمْ وَٱلْغَاوُۥنَ
Fakubkiboo feehaa hum walghaawoon
94. Maka mereka (sesembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang sesat,
وَجُنُودُ إِبْلِيسَ أَجْمَعُونَ
Wa junoodu Ibleesa ajma’oon
95. dan bala tentara Iblis semuanya.
قَالُوا۟ وَهُمْ فِيهَا يَخْتَصِمُونَ
Qaaloo wa hum feehaa yakkhtasimoon
96. Mereka berkata sambil bertengkar di dalamnya (neraka),
تَٱللَّهِ إِن كُنَّا لَفِى ضَلَـٰلٍۢ مُّبِينٍ
Tallaahi in kunnaa lafee dalaalim mubeen
97. ”Demi Allah, sesungguhnya kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata,
إِذْ نُسَوِّيكُم بِرَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
Iz nusawweekum bi Rabbil ‘aalameen
98. karena kita mempersamakan kamu (berhala-berhala) dengan Tuhan seluruh alam.
وَمَآ أَضَلَّنَآ إِلَّا ٱلْمُجْرِمُونَ
Wa maaa adallanaaa illal mujrimoon
99. Dan tidak ada yang menyesatkan kita kecuali orang-orang yang berdosa.
فَمَا لَنَا مِن شَـٰفِعِينَ
Famaa lanaa min shaa fi’een
100. Maka sehingga (sekarang) kita tidak mempunyai pemberi syafaat (penolong),
وَلَا صَدِيقٍ حَمِيمٍۢ
Wa laa sadeeqin hameem
101. dan tidak pula mempunyai teman yang akrab,
فَلَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةًۭ فَنَكُونَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Falaw anna lanaa karratan fanakoona minal mu’mineen
102. Maka seandainya kita dapat kembali (ke dunia) niscaya kita menjadi orang-orang yang beriman.”
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ
Inna fee zaalika la Aayatanw wa maa kaana aksaruhum mu’mineen
103. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
Wa inna Rabbaka la Huwal ‘Azeezur Raheem (section 5)
104. Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar Dialah Mahaperkasa, Maha Penyayang.
كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوحٍ ٱلْمُرْسَلِينَ
Kazzabat qawmu Noohinil Mursaleen
105. Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.
إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ نُوحٌ أَلَا تَتَّقُونَ
Iz qaala lahum akhoohum Noohun alaa tattaqoon
106. Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌۭ
Innee lakum Rasoolun ameen
107. Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Fattaqullaaha wa atee’oon
108. Maka bertakwalah kamu kepada Allah dan taatlah kepadaku.
وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
Wa maaa as’alukum ‘alaihi min ajrin in ajriya illaa ‘alaa Rabbil ‘aalameen
109. Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Fattaqul laaha wa atee’oon
110. Maka bertakwalah kamu kepada Allah dan taatlah kepadaku.”
۞ قَالُوٓا۟ أَنُؤْمِنُ لَكَ وَٱتَّبَعَكَ ٱلْأَرْذَلُونَ
Qaalooo anu’minu laka wattaba ‘akal arzaloon
111. Mereka berkata, “Apakah kami harus beriman kepadamu, padahal pengikut-pengikutmu orang-orang yang hina?”
قَالَ وَمَا عِلْمِى بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Qaala wa maa ‘ilmee bimaa kaanoo ya’maloon
112. Dia (Nuh) menjawab, “Tidak ada pengetahuanku tentang apa yang mereka kerjakan.
إِنْ حِسَابُهُمْ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّى ۖ لَوْ تَشْعُرُونَ
In hisaabuhum illaa ‘alaa Rabbee law tash’uroon
113. Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, jika kamu menyadari.
وَمَآ أَنَا۠ بِطَارِدِ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Wa maaa ana bitaaridil mu’mineen
114. Dan aku tidak akan mengusir orang-orang yang beriman.
إِنْ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٌۭ مُّبِينٌۭ
In ana illaa nazeerum mubeen
115. Aku (ini) hanyalah pemberi peringatan yang jelas.”
قَالُوا۟ لَئِن لَّمْ تَنتَهِ يَـٰنُوحُ لَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمَرْجُومِينَ
Qaaloo la’il lam tantahi yaa Noohu latakoonanna minal marjoomeen
116. Mereka berkata, “Wahai Nuh! Sungguh, jika engkau tidak (mau) berhenti, niscaya engkau termasuk orang yang dirajam (dilempari batu sampai mati).”
قَالَ رَبِّ إِنَّ قَوْمِى كَذَّبُونِ
Qaala Rabbi inna qawmee kazzaboon
117. Dia (Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh kaumku telah mendustakan aku;
فَٱفْتَحْ بَيْنِى وَبَيْنَهُمْ فَتْحًۭا وَنَجِّنِى وَمَن مَّعِىَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Faftab bainee wa bai nahum fat hanw wa najjinee wa mam ma’iya minal mu’mineen
118. maka berilah keputusan antara aku dengan mereka, dan selamatkanlah aku dan mereka yang beriman bersamaku.”
فَأَنجَيْنَـٰهُ وَمَن مَّعَهُۥ فِى ٱلْفُلْكِ ٱلْمَشْحُونِ
Fa anjainaahu wa mamma’ahoo fil fulkil mashhoon
119. Kemudian Kami menyelamatkannya Nuh dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan.
ثُمَّ أَغْرَقْنَا بَعْدُ ٱلْبَاقِينَ
Summa aghraqnaa ba’dul baaqeen
120. Kemudian setelah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal.
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ
Inna fee zaalika la Aayaah; wa maa kaana aksaruhum mu’mineen
121. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
Wa inna Rabbaka la huwal ‘Azeezur Raheem (section 6)
122. Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
كَذَّبَتْ عَادٌ ٱلْمُرْسَلِينَ
Kazzabat ‘Aadunil mursaleen
123. (Kaum) ‘Ad telah mendustakan para rasul.
إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ هُودٌ أَلَا تَتَّقُونَ
Iz qaala lahum akhoohum Hoodun alaa tattaqoon
124. Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌۭ
Innee lakum Rasoolun ameen
125. Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Fattaqullaaha wa atee’oon
126. karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
Wa maa as’alukum ‘alaihi min ajrin in ajriya illaa ‘alaa Rabbil ‘aalameen
127. Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
أَتَبْنُونَ بِكُلِّ رِيعٍ ءَايَةًۭ تَعْبَثُونَ
Atabnoona bikulli ree’in aayatan ta’basoon
128. Apakah kamu mendirikan istana-istana pada setiap tanah yang tinggi untuk kemegahan tanpa ditempati,
وَتَتَّخِذُونَ مَصَانِعَ لَعَلَّكُمْ تَخْلُدُونَ
Wa tattakhizoona masaani’a la’allakum takhludoon
129. dan kamu membuat benteng-benteng dengan harapan kamu hidup kekal?
وَإِذَا بَطَشْتُم بَطَشْتُمْ جَبَّارِينَ
Wa izaa batashtum batashtum jabbaareen
130. Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu lakukan secara kejam dan bengis.
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Fattaqul laaha wa atee’oon
131. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku,
وَٱتَّقُوا۟ ٱلَّذِىٓ أَمَدَّكُم بِمَا تَعْلَمُونَ
Wattaqul lazeee amad dakum bimaa ta’lamoon
132. dan tetaplah kamu bertakwa kepada-Nya yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui.
أَمَدَّكُم بِأَنْعَـٰمٍۢ وَبَنِينَ
Amaddakum bi an’aa minw wa baneen
133. Dia (Allah) telah menganugerahkan kepadamu hewan ternak dan anak-anak,
وَجَنَّـٰتٍۢ وَعُيُونٍ
Wa jannaatinw wa ‘uyoon
134. dan kebun-kebun, dan mata air,
إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍۢ
Innee akhaafu ‘alaikum ‘azaaba Yawmin ‘azeem
135. sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar.”
قَالُوا۟ سَوَآءٌ عَلَيْنَآ أَوَعَظْتَ أَمْ لَمْ تَكُن مِّنَ ٱلْوَٰعِظِينَ
Qaaloo sawaaa’un ‘alainaaa awa ‘azta am lam takum minal waa’izeen
136. Mereka menjawab, “Sama saja bagi kami, apakah engkau memberi nasihat atau tidak memberi nasihat,
إِنْ هَـٰذَآ إِلَّا خُلُقُ ٱلْأَوَّلِينَ
In haazaaa illaa khuluqul awwaleen
137. (agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang-orang terdahulu,
وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ
Wa maa nahnu bimu ‘azzabeen
138. dan kami (sama sekali) tidak akan diazab.”
فَكَذَّبُوهُ فَأَهْلَكْنَـٰهُمْ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ
Fakazzaboohu fa ahlaknaahum; inna fee zaalika la aayah; wa maa kaana aksaruhum mu’mineen
139. Maka mereka mendustakannya (Hud), lalu Kami binasakan mereka. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
Wa inna Rabbaka la huwal ‘Azeezur Raheem (section 7)
140. Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
كَذَّبَتْ ثَمُودُ ٱلْمُرْسَلِينَ
Kazzabat Samoodul mursaleen
141. Kaum Tsamud telah mendustakan para rasul.
إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ صَـٰلِحٌ أَلَا تَتَّقُونَ
Iz qaala lahum akhoohum Saalihun alaa tattaqoon
142. Ketika saudara mereka Shalih berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌۭ
Innee lakum Rasoolun ameen
143. Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Fattaqul laaha wa atee’oon
144. karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
Wa maaa as’alukum ‘alaihi min ajrin in ajriya illaa ‘alaa Rabbil ‘aalameen
145. Dan aku tidak meminta sesuatu imbalan kepadamu atas ajakan itu, imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
أَتُتْرَكُونَ فِى مَا هَـٰهُنَآ ءَامِنِينَ
Atutrakoona fee maa haahunnaaa aamineen
146. Apakah kamu (mengira) akan dibiarkan tinggal di sini (di negeri kamu ini) dengan aman,
فِى جَنَّـٰتٍۢ وَعُيُونٍۢ
Fee jannaatinw wa ‘uyoon
147. di dalam kebun-kebun dan mata air,
وَزُرُوعٍۢ وَنَخْلٍۢ طَلْعُهَا هَضِيمٌۭ
Wa zuroo inw wa nakhlin tal ‘uhaa hadeem
148. dan tanaman-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut.
وَتَنْحِتُونَ مِنَ ٱلْجِبَالِ بُيُوتًۭا فَـٰرِهِينَ
Wa tanhitoona minal jibaali buyootan faariheen
149. Dan kamu pahat dengan terampil sebagian gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah;
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Fattaqul laaha wa atee’oon
150. maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;
وَلَا تُطِيعُوٓا۟ أَمْرَ ٱلْمُسْرِفِينَ
Wa laa tutee’ooo amral musrifeen
151. dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melampaui batas,
ٱلَّذِينَ يُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ
Allazeena yufsidoona fil ardi wa laa yuslihoon
152. yang berbuat kerusakan di bumi dan tidak mengadakan perbaikan.”
قَالُوٓا۟ إِنَّمَآ أَنتَ مِنَ ٱلْمُسَحَّرِينَ
Qaalooo innamaa anta minal musahhareen
153. Mereka berkata, “Sungguh, engkau hanyalah termasuk orang yang kena sihir;
مَآ أَنتَ إِلَّا بَشَرٌۭ مِّثْلُنَا فَأْتِ بِـَٔايَةٍ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ
Maaa anta illaa basharum mislunaa faati bi Aayatin in kunta minas saadiqeen
154. engkau hanyalah manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat jika engkau termasuk orang yang benar.”
قَالَ هَـٰذِهِۦ نَاقَةٌۭ لَّهَا شِرْبٌۭ وَلَكُمْ شِرْبُ يَوْمٍۢ مَّعْلُومٍۢ
Qaala haazihee naaqatul lahaa shirbunw walakum shirbu yawmim ma’loom
155. Dia (Shalih) menjawab, “Ini seekor unta betina, yang berhak mendapatkan (giliran) minum, dan kamu juga berhak mendapatkan minum pada hari yang ditentukan.
وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٍۢ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَظِيمٍۢ
Wa laa tamassoohaa bisooo’in fa yaakhuzakum ‘azaabu Yawmin ‘Azeem
156. Dan jangan kamu menyentuhnya (unta itu) dengan sesuatu kejahatan, nanti kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat.”
فَعَقَرُوهَا فَأَصْبَحُوا۟ نَـٰدِمِينَ
Fa’aqaroohaa fa asbahoo naadimeen
157. Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka merasa menyesal,
فَأَخَذَهُمُ ٱلْعَذَابُ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ
Fa akhazahumul ‘azaab; inna fee zaalika la Aayah; wa maa kaana aksaruhum mu’mineen
158. maka mereka ditimpa azab. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
Wa inna Rabbaka la Huwal ‘Azeezur Raheem (section 8)
159. Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ ٱلْمُرْسَلِينَ
kazzabat qawmu Lootinil mursaleen
160. Kaum Luth telah mendustakan para rasul,
إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ لُوطٌ أَلَا تَتَّقُونَ
Iz qaala lahum akhoohum Lootun alaa tattaqoon
161. ketika saudara mereka Luth berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?”
إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌۭ
Innee lakum rasoolun ameen
162. Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Fattaqul laaha wa atee’oon
163. maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
Wa maaa as’alukum ‘alaihi min ajrin in ajriya illaa ‘alaa Rabbil ‘aalameen
164. Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
أَتَأْتُونَ ٱلذُّكْرَانَ مِنَ ٱلْعَـٰلَمِينَ
Ataatoonaz zukraana minal ‘aalameen
165. Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks),
وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُم مِّنْ أَزْوَٰجِكُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ
Wa tazaroona maa khalaqa lakum Rabbukum min azwaajikum; bal antum qawmun ‘aadoon
166. dan kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istri kamu? Kamu (memang) orang-orang yang melampaui batas.”
قَالُوا۟ لَئِن لَّمْ تَنتَهِ يَـٰلُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمُخْرَجِينَ
Qaloo la’il lam tantahi yaa Lootu latakoonanna minal mukhrajeen
167. Mereka menjawab, “Wahai Luth! Jika engkau tidak berhenti, engkau termasuk orang-orang yang terusir.”
قَالَ إِنِّى لِعَمَلِكُم مِّنَ ٱلْقَالِينَ
Qaala innee li’amalikum minal qaaleen
168. Dia (Luth) berkata, “Aku sungguh benci kepada perbuatanmu.”
رَبِّ نَجِّنِى وَأَهْلِى مِمَّا يَعْمَلُونَ
Rabbi najjjinee wa ahlee mimmmaa ya’maloon
169. (Luth berdoa), “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dan keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.”
فَنَجَّيْنَـٰهُ وَأَهْلَهُۥٓ أَجْمَعِينَ
Fanajjainaahu wa ahlahooo ajma’een
170. Lalu Kami selamatkan dia bersama keluarganya semua,
إِلَّا عَجُوزًۭا فِى ٱلْغَـٰبِرِينَ
Illaa ‘ajoozan filghaabireen
171. kecuali seorang perempuan tua (istrinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal.
ثُمَّ دَمَّرْنَا ٱلْءَاخَرِينَ
Summa dammarnal aa khareen
172. Kemudian Kami binasakan yang lain.
وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِم مَّطَرًۭا ۖ فَسَآءَ مَطَرُ ٱلْمُنذَرِينَ
Wa amtarnaa ‘alaihim mataran fasaaa’a matarul munzareen
173. Dan Kami hujani mereka (dengan hujan batu), maka betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu.
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ
Inna fee zaalika la Aayah; wa maa kaana aksaruhum mu’mineen
174. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
Wa inna Rabbaka la Huwal ‘Azeezur Raheem (section 9)
175. Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
كَذَّبَ أَصْحَـٰبُ لْـَٔيْكَةِ ٱلْمُرْسَلِينَ
Kazzaba As haabul Aykatil mursaleen
176. Penduduk Aikah telah mendustakan para rasul;
إِذْ قَالَ لَهُمْ شُعَيْبٌ أَلَا تَتَّقُونَ
Iz qaala lahum Shu’aybun alaa tattaqoon
177. ketika Syuaib berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌۭ
Innee lakum Rasoolun ameen
178. Sungguh, aku adalah rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Fattaqul laaha wa atee’oon
179. maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;
وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
Wa maaa as’alukum ‘alaihi min ajrin in ajriya illaa ‘alaa Rabbil ‘aalameen
180. Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.
۞ أَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ وَلَا تَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُخْسِرِينَ
Awful kaila wa laa takoonoo minal mukhsireen
181. Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu merugikan orang lain.
وَزِنُوا۟ بِٱلْقِسْطَاسِ ٱلْمُسْتَقِيمِ
Wa zinoo bilqistaasil mustaqeem
182. Dan timbanglah dengan timbangan yang benar.
وَلَا تَبْخَسُوا۟ ٱلنَّاسَ أَشْيَآءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ
Wa laa tabkhasun naasa ashyaaa ‘ahum wa laa ta’saw fil ardi mufsideen
183. Dan janganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-haknya dan janganlah membuat kerusakan di bumi;
وَٱتَّقُوا۟ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ وَٱلْجِبِلَّةَ ٱلْأَوَّلِينَ
Wattaqul lazee khalaqakum waljibillatal awwaleen
184. dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang terdahulu.”
قَالُوٓا۟ إِنَّمَآ أَنتَ مِنَ ٱلْمُسَحَّرِينَ
Qaalooo innamaa anta minal musahhareen
185. Mereka berkata, “Engkau tidak lain hanyalah orang-orang yang kena sihir.
وَمَآ أَنتَ إِلَّا بَشَرٌۭ مِّثْلُنَا وَإِن نَّظُنُّكَ لَمِنَ ٱلْكَـٰذِبِينَ
Wa maaa anta illaa basharum mislunaa wa innazunnuka laminal kaazibeen
186. Dan engkau hanyalah manusia seperti kami, dan sesungguhnya kami yakin engkau termasuk orang-orang yang berdusta.
فَأَسْقِطْ عَلَيْنَا كِسَفًۭا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ
Fa asqit ‘alainaa kisafam minas samaaa’i in kunta minas saadiqeen
187. Maka jatuhkanlah kepada kami gumpalan dari langit, jika engkau termasuk orang-orang yang benar.”
قَالَ رَبِّىٓ أَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُونَ
Qaala Rabbeee a’lamu bimaa ta’maloon
188. Dia (Syuaib) berkata, “Tuhanku lebih mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمْ عَذَابُ يَوْمِ ٱلظُّلَّةِ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
Fakazzaboohu fa akhazahum ‘azaabu Yawmiz zullah; innahoo kaana ‘azaaba Yawmin ‘Azeem
189. Kemudian mereka mendustakannya (Syuaib), lalu mereka ditimpa azab pada hari yang gelap. Sungguh, itulah azab pada hari yang dahsyat.
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةًۭ ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ
Inna fee zaalika la Aayah; wa maa kaana aksaruhum mu’mineen
190. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
Wa inna Rabbaka la huwal ‘Azeezur Raheem (secion 10)
191. Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
وَإِنَّهُۥ لَتَنزِيلُ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
Wa innahoo latanzeelu Rabbil ‘aalameen
192. Dan sungguh, (Al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam,
نَزَلَ بِهِ ٱلرُّوحُ ٱلْأَمِينُ
Nazala bihir Roohul Ameen
193. Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril),
عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ ٱلْمُنذِرِينَ
‘Alaa qalbika litakoona minal munzireen
194. ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan,
بِلِسَانٍ عَرَبِىٍّۢ مُّبِينٍۢ
Bilisaanin ‘Arabiyyim mubeen
195. dengan bahasa Arab yang jelas.
وَإِنَّهُۥ لَفِى زُبُرِ ٱلْأَوَّلِينَ
Wa innahoo lafee Zuburil awwaleen
196. Dan sungguh, (Al-Qur’an) itu (disebut) dalam kitab-kitab orang yang terdahulu.
أَوَلَمْ يَكُن لَّهُمْ ءَايَةً أَن يَعْلَمَهُۥ عُلَمَـٰٓؤُا۟ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ
Awalam yakul lahum Aayatan ai ya’lamahoo ‘ulamaaa’u Baneee Israaa’eel
197. Apakah tidak (cukup) menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?
وَلَوْ نَزَّلْنَـٰهُ عَلَىٰ بَعْضِ ٱلْأَعْجَمِينَ
Wa law nazzalnaahu ‘alaa ba’dil a’jameen
198. Dan seandainya (Al-Qur’an) itu Kami turunkan kepada sebagian dari golongan bukan Arab,
فَقَرَأَهُۥ عَلَيْهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ مُؤْمِنِينَ
Faqara ahoo ‘alaihim maa kaanoo bihee mu’mineen
199. lalu dia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir); niscaya mereka tidak juga akan beriman kepadanya.
كَذَٰلِكَ سَلَكْنَـٰهُ فِى قُلُوبِ ٱلْمُجْرِمِينَ
Kazaalika salaknaahu fee quloobil mujrimeen
200. Demikianlah, Kami masukkan (sifat dusta dan ingkar) ke dalam hati orang-orang yang berdosa,
لَا يُؤْمِنُونَ بِهِۦ حَتَّىٰ يَرَوُا۟ ٱلْعَذَابَ ٱلْأَلِيمَ
Laa yu’minoona bihee hattaa yarawul ‘azaabal aleem
201. mereka tidak akan beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang pedih,
فَيَأْتِيَهُم بَغْتَةًۭ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Fayaatiyahum baghtatanw wa hum laa yash’uroon
202. maka datang azab kepada mereka secara mendadak, ketika mereka tidak menyadarinya,
فَيَقُولُوا۟ هَلْ نَحْنُ مُنظَرُونَ
Fa yaqooloo hal nahnu munzaroon
203. lalu mereka berkata, “Apakah kami diberi penangguhan waktu?”
أَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُونَ
Aafabi ‘azaabinaa yasta’jiloon
204. Bukankah mereka yang meminta agar azab Kami dipercepat?
أَفَرَءَيْتَ إِن مَّتَّعْنَـٰهُمْ سِنِينَ
Aara’aita im matta’naahum sineen
205. Maka bagaimana pendapatmu jika kepada mereka Kami berikan kenikmatan hidup beberapa tahun,
ثُمَّ جَآءَهُم مَّا كَانُوا۟ يُوعَدُونَ
Summa jaaa’ahum maa kaanoo yoo’adoon
206. kemudian datang kepada mereka azab yang diancamkan kepada mereka,
مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يُمَتَّعُونَ
Maaa aghnaaa ‘anhum maa kaanoo yumaatoo’oon
207. niscaya tidak berguna bagi mereka kenikmatan yang mereka rasakan.
وَمَآ أَهْلَكْنَا مِن قَرْيَةٍ إِلَّا لَهَا مُنذِرُونَ
Wa maaa ahlaknaa min qaryatin illaa lahaa munziroon
208. Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri, kecuali setelah ada orang-orang yang memberi peringatan kepadanya;
ذِكْرَىٰ وَمَا كُنَّا ظَـٰلِمِينَ
Zikraa wa maa kunnaa zaalimeen
209. untuk (menjadi) peringatan. Dan Kami tidak berlaku zhalim.
وَمَا تَنَزَّلَتْ بِهِ ٱلشَّيَـٰطِينُ
Wa maa tanazzalat bihish Shayaateen
210. Dan (Al-Qur’an) itu tidaklah dibawa turun oleh setan-setan.
وَمَا يَنۢبَغِى لَهُمْ وَمَا يَسْتَطِيعُونَ
Wa maa yambaghee lahum wa maa yastatee’oon
211. Dan tidaklah pantas bagi mereka (Al-Qur’an itu), dan mereka pun tidak akan sanggup.
إِنَّهُمْ عَنِ ٱلسَّمْعِ لَمَعْزُولُونَ
Innahum ‘anis sam’i lama’zooloon
212. Sesungguhnya untuk mendengarkannya pun mereka dijauhkan.
فَلَا تَدْعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ فَتَكُونَ مِنَ ٱلْمُعَذَّبِينَ
Falaa tad’u ma’al laahi ilaahan aakhara fatakoona minal mu’azzabeen
213. Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan selain Allah, nanti kamu termasuk orang-orang yang diazab.
وَأَنذِرْ عَشِيرَتَكَ ٱلْأَقْرَبِينَ
Wa anzir ‘asheeratakal aqrabeen
214. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat,
وَٱخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Wakhfid janaahaka limanit taba ‘aka minal mu’mineen
215. dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.
فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّى بَرِىٓءٌۭ مِّمَّا تَعْمَلُونَ
Fa in asawka faqul innee bareee’um mimmmaa ta’maloon
216. Kemudian jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”
وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ
Wa tawakkal alal ‘Azeezir Raheem
217. Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.
ٱلَّذِى يَرَىٰكَ حِينَ تَقُومُ
Allazee yaraaka heena taqoom
218. Yang melihat engkau ketika engkau berdiri (untuk shalat),
وَتَقَلُّبَكَ فِى ٱلسَّـٰجِدِينَ
Wa taqallubaka fis saajideen
219. dan (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud.
إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Innahoo Huwas Samee’ul ‘Aleem
220. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَىٰ مَن تَنَزَّلُ ٱلشَّيَـٰطِينُ
Hal unabbi’ukum ‘alaa man tanazzalush Shayaateen
221. Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun?
تَنَزَّلُ عَلَىٰ كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍۢ
Tanazzalu ‘alaa kulli affaakin aseem
222. Mereka (setan) turun kepada setiap pendusta yang banyak berdosa,
يُلْقُونَ ٱلسَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَـٰذِبُونَ
Yulqoonas sam’a wa aksaruhum aaziboon
223. mereka menyampaikan hasil pendengaran mereka, sedangkan kebanyakan mereka orang-orang pendusta.
وَٱلشُّعَرَآءُ يَتَّبِعُهُمُ ٱلْغَاوُۥنَ
Washshu ‘araaa’u yattabi ‘uhumul ghaawoon
224. Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.
أَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِى كُلِّ وَادٍۢ يَهِيمُونَ
Alam tara annahum fee kulli waadiny yaheemoon
225. Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah,
وَأَنَّهُمْ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ
Wa annahum yaqooloona ma laa yaf’aloon
226. dan bahwa mereka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا وَٱنتَصَرُوا۟ مِنۢ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا۟ ۗ وَسَيَعْلَمُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ أَىَّ مُنقَلَبٍۢ يَنقَلِبُونَ
Illal lazeena aamanoo w a’amilus saalihaati wa zakarul laaha kaseeranw wantasaroo mim ba’di maa zulimoo; wa saya’lamul lazeena zalamooo aiya munqalbiny yanqaliboon (section 11)
227. Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan berbuat kebajikan dan banyak mengingat Allah dan mendapat kemenangan setelah terzhalimi (karena menjawab puisi-puisi orang-orang kafir). Dan orang-orang yang zhalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali.
0 Comments