Jika kita melihat beberapa hadist ada banyak ajaran dari Nabi Muhammad (ﷺ) mengenai bagaimana memanjatkan doa dengan benar. Hal ini mencakup baik tindakan dan ucaan doa. Ada banyak doa yang berbeda yang dapat dibacakan selama shalat. Tidak ada satu pun cara yang pasti dalam shalat.

Namun ada tindakan wajib yang harus dilakukan, jika sengaja tidak dilakukan maka shalat tersebut akan batal. Berikut adalah daftar rukun tersebut:

  1. Berdiri (jika seseorang sanggup melakukannya) selama melakukan shalat fardhu.
  2. Membaca Takbiratul Ihram (Allahu Akbar).
  3. Membaca Surat Al-Fatihah
  4. Rukuk dengan kedua tangan di atas lutut dan punggung dan kepala sejajar dengan tanah.
  5. Bangkit dari rukuk
  6. Berdiri tegak.
  7. Sujud dengan dahi, hidung, telapak tangan, lutut dan jari kaki semua bersentuhan langsung dengan tanah.
  8. Bangkit dari sujud.
  9. Duduk di antara dua sujud. Disunnahkan untuk duduk muftarish, yang biasa kita lihat di masjid, duduk di atas kaki kira sedangkan kaki kanan berdiri tegak di atas jari-jarinya.
  10. Bertumaninah pada setiap rukun
  11. Sujud tasyahud akhir (membaca Tahiyat)
  12. Membaca dua salam. “asalaamu alaykum wa rahmat-Allah yang berarti “Semoga keselamatan dan rahmat Allah diberikan kepadamu.”

Dalam postingan ini kita akan membahas nomor 11 Bacaan tasyahud (attahiyatul mubarakatus solawatut taiyibatu lillah…)

Tahiyat awal Dalam Bahasa Arab

Berikut bacaan Tahiyat dalam tulisan Arab,

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

LATIN TRANSLITERASI

Attahiyatul mubarakatuhs-solawatut-taiyibatu lillah. Assalamu’alaika aiyuhan nabiyu warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu’alaina wa’ala ibadillahis salihin. Asy-hadu alla ilaha illallah. Wa-asy-hadu anna Muhammadar rasulullah.

ARTI BACAAN TAHIYAT

Terjemahan dari bacaan Tahiyat tersebut adalah:

“Segala penghormatan yang berkat solat yang baik adalah untuk Allah. Sejahtera atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatannya. Sejahtera ke atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh. Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku naik saksi bahawasanya Muhammad itu adalah pesuruh Allah.”

Referensi: Sahih al-Bukhari 6265
Referensi kitab: Kitab 79, Hadist 39
Referensi situs USC-MSA (bahasa Inggris): Vol. 8, Kitab 74, Hadist 281

Sekarang, ini hanya salah satu versi Tahiyat, dalam narasi terpisah dari Sunan Abu Dawud, Sahih (Al-Albani) hadist no 971 dibacakan sebagai berikut:

Transliteration: At-tahiyyaatu Lillaahi, az-zaakiyaatu Lillaahi, al-tayyibaatu Lillaahi, al-salawaatu Lillaahi. As-salaamu ‘alayka ayyuha’n-Nabiyyu wa rahmat-Allaahi wa barakaatuhu. As-salaamu ‘alayna wa ‘alaa ‘ibaad-Illaah is-saaliheen. Ash-hadu an laa ilaaha ill-Allaah wa ash-hadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasooluhu

Terjemahan: Segala pujian hanya untuk Allah, segala yang suci hanya untuk Allah, segala ucapan suci hanya untuk Allah, segala doa hanya untuk Alllah. Salam bagimu, ya Nabi Allah, dan rahmat Allah dan berkah-Nya. Keselamatan atas kami, dan atas hamba Allah yang beriman. Saya bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya.

YANG MANA DARI DUA VERSI YANG AKAN SEBAIKNYA DIBACA?

Karena bacaannya berbeda dan pada duduk tahiyat akhir hanya dapat dibaca satu kali, maka yang mana akan dibaca, versi Bukhari atau Abu Daud?

Jawabannya adalah pelajari kedua versi Tahiyat itu dan bacalah bergantian. Mungkin untuk shalat Subuh, Duhur, Maghrib, Anda membaca versi Bukhari untuk tahiyat dan untuk shalat Ashar dan Isya Anda bisa membaca versi Abu Daud. Semuanya terserah kepada Anda.

Dengan mempelajari keduanya, Anda akan melaksanakan semua sunnah dari Nabi Muhammad (SAW) saat duduk Tasyahud. Jangan hanya membatasi diri dengan membaca satu bacaan saja.

Tapi, jika sulit bagi anda melakukannya, maka bacalah apa yang dapat anda baca. Tetaplah menggunakan versi yang diajarkan ketika Anda belajar shalat, tidak ada dosa untuk membaca yang lain atau tidak membaca versi lainnya.

Hadist tentang Tasyahud dalam shalat.

Abdullah (b. Mas`ud) berkata:

Saat mengamati shalat di belakang Rasulullah (ﷺ) kami biasanya membaca: Keselamatan atas Allah, keselamatan atas si anu dan anu. Suatu hari Rasulullah (ﷺ) berkata kepada kami: sesungguhnya Allah itu pemilik keselamat. Ketika kalian duduk dalam shalat, kalian harus berkata: Semua ucapan, ibadah, dan semua hal yang baik hanya untuk Allah. Salam bagimu, ya Nabi Allah, dan rahmat Allah dan berkah-Nya. Keselamatan atas kami dan atas hamba Allah yang beriman, ketika dia mengatakan ini maka doanya mencapai setiap hamba yang ada di langit dan di bumi. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Lalu kalian bisa memilih permintaan apapun yang kalian inginkan dan memintanya.

Referesi: Sahih Muslim 402 a
Referensi dalam kitab: Kitab 4, Hadist 59

Tahiyat akhir – muhammadiyah

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ,

Tahiyat Akhir:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

LatinAllaahumma Shalli’Alaa Muhammad, Wa’Alaa Aali Muhammad. Kamaa Shallaita Alaa Ibraahiim Wa Alaa Aali Ibraahiim. Allahumma barik’Alaa Muhammad Wa Alaa Aali Muhammad. Kamaa Baarakta Alaa Ibraahiim Wa Alaa Aali Ibraahiim, Innaka Hamiidum Majiid.”

Tahiyat Akhir Artinya:

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah’. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah ! Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad”. “Ya Allah ! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad!. “Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia””

Share This